Kawah Ijen
Gunung Ijen atau di kenal Kawah Ijen adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Gunung Ijen atau kawah ijen terletak diantara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Kawah ijen memiliki ketinggian 2.443 mdpl dan berdinding kaldera setinggi 300 – 500m. Gunung ijen atau Kawah Ijen meletus terakhir kali pada tahun 1999. Salah satu fenomena alam yang terkenal dari Gunung ijen adalah Kawah yang terletak di puncaknya. Kami pilih Kawah Ijen sebagai destinasi Banyuwangi kedua setelah Teluk Hijau selain karena keindahannya, juga karena bertepatan dengan diadakannya Ijen Summer Jazz tanggal 10 September 2016 ini.
Untuk mencapai Gunung Ijen atau Kawah Ijen bisa di tempuh dari 2 arah:
- Dari arah Utara bisa ditempuh melalui Situbondo menuju Sempol Bondowoso, lewat Wonosari dan dilanjutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke Paltuding sekitar 93 km atau sekitar 2.5 jam.
- Dari arah Selatan bisa ditempuh melalui Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 km, setelah itu dilanjutkan ke Paltuding yang berjarak sekitar 18 km.
Paltuding
Merupakan pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestaria Alam) Perhutani di kaki gunung Merapi-Ijen. Sebelum melakukan pendakian Anda harus melapor terlebih dahulu dan membayar tiket. Meskipun demikian tidak serta merta Anda langsung melakukan pendakian, karena waktu pendakian ditentukan berdasarkan kondisi alam.
Kawah ijen
Adalah danau kawah yang bersifat asam yang berada di puncak gunung Ijen. Danau Kawah Ijen dikenal karena merupakan danau air sangat asam terbesar di dunia. Kawah Ijen berada dalam wilayah Cagar Alam Taman Wisata Ijen. Setiap dini hari antara pukul 2 – 4 dini hari disekitar kawah kita dapat menjumpai fenomena blue fire atau api biru yang merupakan keunikan di tempat ini. Keunikan pemandangan ini hanya terjadi di 2 tempat dunia yaitu Islandia dan Ijen. Maka tidak heran keberadaan Api Biru (Blue fire) sangat diburu oleh para wisatawan baik wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik. Waktu pendakian sebaiknya dilakukan pada pukul 01.00 dini hari sehingga bisa mendapatkan fenomena blue fire.
Kawah Ijen dari atas Gunung Ijen sangat indah, dengan ukuran yang besar berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat mempesona. Ketika matahari mulai menyinari kawasan Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan, ditambahkan dengan cahaya matahari yang berwarna keemasan akan menjadi pemandangan yang indah pada pagi hari.
Salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung di Kawah Ijen adalah penambang belerang tradisional. Mereka berani turun mendekati danau untuk menggali belerang dengan perangkat sederhana lalu di pikul dengan keranjang melalui jalan setapak. Beban yang mereka pikul cukup berat antara 80-100 kg. Para penambang sudah terbiasa memikul beban yang berat sambil menyusuri jalan setapak tebing kaldera yang begitu curam dan menuruni gunung sejauh 3 km. Untuk menambah sumber penghasilan sebagian penambang juga memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya mengenal jalur pendakian Kawah Ijen dengan menyediakan jasa sebagai pemandu lokal.
Leave a Reply